Oleh : KEL. SUMBERSARI

3 PILAR KELURAHAN SUMBERSARI MENINJAU LOKASI RUMAH WARGA YANG TIDAK MAMPU DI RW.030 RT.002

Peninjauan ini dihadiri oleh 3 Pilar Kelurahan Sumbersari, Ketua RW.030

Bagikan Via :
Image

3 PILAR KELURAHAN SUMBERSARI MENINJAU LOKASI RUMAH WARGA YANG TIDAK MAMPU DI RW.030 RT.002

Sumbersari merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Salah satu lingkungan di kelurahan ini adalah Tegal Boto Lor, yang terkenal dengan keanekaragaman warganya, termasuk warga yang kurang mampu secara ekonomi. Di RW. 030 RT. 002, terdapat sejumlah rumah yang ditempati oleh warga dengan kondisi ekonomi yang memprihatinkan.

Peninjauan dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara dengan beberapa warga setempat. Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk memahami kondisi nyata yang dihadapi oleh warga kurang mampu, mengidentifikasi kebutuhan mendesak mereka, serta mencari solusi yang dapat diusulkan kepada pihak berwenang atau lembaga sosial.

Kondisi Rumah : Sebagian besar rumah di RW 30 RT 2 merupakan rumah semi permanen dengan struktur bangunan yang sederhana. Banyak rumah yang masih menggunakan material kayu dan bambu, dengan atap dari seng atau asbes yang sudah banyak mengalami kerusakan. Beberapa rumah tidak memiliki lantai semen, hanya berupa tanah yang menambah risiko kesehatan bagi penghuninya.

Fasilitas Sanitasi : Sebagian besar rumah tidak memiliki fasilitas sanitasi yang memadai. Toilet umum yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan semua warga. Akses terhadap air bersih juga menjadi masalah utama, banyak warga yang masih menggunakan sumur atau mengandalkan air dari sungai yang tercemar.

Kondisi Ekonomi Warga : Mayoritas warga bekerja sebagai buruh harian dengan pendapatan yang tidak menentu. Beberapa keluarga bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah dan lembaga amal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendidikan anak-anak seringkali terabaikan karena keterbatasan ekonomi, banyak anak yang putus sekolah dan harus membantu orang tua mencari nafkah.

Kesehatan : Kondisi kesehatan warga juga memprihatinkan, dengan banyaknya kasus penyakit kulit dan saluran pernapasan akibat lingkungan yang kurang higienis. Akses terhadap layanan kesehatan juga terbatas, dengan fasilitas puskesmas yang jauh dari jangkauan dan kurangnya tenaga medis.

Kondisi rumah warga di RW 30 RT 2 Lingkungan Tegal Boto Lor mencerminkan tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu di daerah tersebut. Kurangnya akses terhadap fasilitas dasar seperti sanitasi, air bersih, dan kesehatan memperparah keadaan ekonomi yang sudah sulit. Selain itu, minimnya perhatian terhadap pendidikan anak-anak akan berdampak negatif jangka panjang terhadap generasi mendatang.

Perbaikan Infrastruktur : Program perbaikan rumah bagi warga kurang mampu perlu segera diimplementasikan, dengan fokus pada perbaikan atap, dinding, dan lantai rumah. Penyediaan fasilitas sanitasi yang memadai dan air bersih harus menjadi prioritas untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Bantuan Ekonomi : Peningkatan program bantuan sosial dan ekonomi untuk membantu warga dalam memenuhi kebutuhan dasar. Pelatihan keterampilan dan penyediaan lapangan kerja untuk meningkatkan pendapatan warga.

Akses Kesehatan : Meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dengan penyediaan klinik keliling dan peningkatan kapasitas puskesmas setempat. Program kesehatan preventif dan edukasi tentang kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit.

Pendidikan : Penyediaan beasiswa dan program pendidikan non-formal untuk anak-anak yang putus sekolah. Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak.

Peninjauan kondisi rumah warga yang tidak mampu di RW 30 RT 2, Lingkungan Tegal Boto Lor, Kelurahan Sumbersari menunjukkan perlunya intervensi serius dari pemerintah dan lembaga terkait. Dengan perbaikan infrastruktur, bantuan ekonomi, akses kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan pendidikan, diharapkan kualitas hidup warga di wilayah ini dapat meningkat secara signifikan.

Upaya penanganan masalah kemiskinan memerlukan kerjasama berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial. Diharapkan melalui peninjauan ini, perhatian dan tindakan konkret dapat segera dilakukan untuk membantu warga yang membutuhkan.