Oleh : KEL. ANTIROGO

AFC (ANTIROGO FASION CARNAVAL)DI ANTIROGO

AFC (ANTIROGO FASION CARNAVAL)DI ANTIROGO

Bagikan Via :
Image

AFC (ANTIROGO FASION CARNAVAL)DI ANTIROGO

Pada hari Sabtu, 24 Agustus 2024, Kelurahan Antirogo dengan bangga menjadi tuan rumah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu Antirogo Fashion Carnival. Acara megah ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Bapak Canatt Sumbersari, seorang tokoh masyarakat yang dikenal dengan kontribusinya yang signifikan terhadap pengembangan seni dan budaya lokal, serta Bapak Lurah dan staf kelurahan Antirogo yang selalu berkomitmen untuk melayani masyarakat. Lokasi acara yang strategis di pusat kelurahan dipilih untuk memfasilitasi interaksi langsung antara masyarakat dan pemerintah, serta memberikan kesempatan bagi para pelaku seni dan budaya dalam menampilkan hasil kreativitas mereka yang beragam. Dengan mengusung tema 'Keberagaman dalam Kesatuan', tujuan utama dari Antirogo Fashion Carnival adalah untuk merayakan dan mengangkat keberagaman budaya yang ada di kelurahan ini. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan rasa bangga terhadap identitas lokal, tetapi juga untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan positif yang dapat memperkuat ikatan sosial. Rangkaian acara yang disiapkan sangat beragam, mulai dari pertunjukan mode yang menampilkan karya-karya desainer lokal, pameran seni yang menggugah, hingga workshop kreatif yang tidak hanya mendidik peserta tetapi juga menginspirasi mereka untuk berkontribusi dalam pelestarian budaya dan fashion yang berkelanjutan. Setiap elemen acara dirancang untuk menawarkan pengalaman yang mendalam dan interaktif, termasuk sesi diskusi dengan para ahli tentang pentingnya memahami akar budaya dalam setiap karya yang diciptakan. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya dapat memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal, tetapi juga menjalin kedekatan dengan pihak pemerintah. Sinergi yang positif di antara semua pihak diharapkan dapat menciptakan momentum bagi kemajuan kelurahan Antirogo, menjadikannya sebagai contoh bagi kelurahan lain dalam usaha pelestarian budaya dan pengembangan komunitas