
UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KEGIATAN PENDAMPINGAN BUMIL KEK DI KABUPATEN JEMBER
Kamis, 19 Juni 2025
Kondisi kekurangan gizi pada ibu hamil akan berdampak terhadap pertumbuhan janin yang dikandung dan perkembangan intelektual anak yang dilahirkan. Pada anak yang kekurangan gizi saat usia baduta akan tumbuh pendek dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan, karena tumbuh kembang otak terjadi saat dalam kandungan sampai usia 2 (dua) tahun. Adanya pengaruh status gizi ibu hamil dan kejadian stunting menjadi bagian penting dalam pembentukan program pemantauan gizi ibu hamil. Berbagai upaya penurunan Stunting di Kabupaten Jember telah dilakukan. Namun, berdasarkan hasil SSGI Tahun 2024 prevalensi stunting di Kabupaten Jember sebesar 30,4% dibandingkan dengan Tahun 2023 sebesar 29,7% (Hasil SKI, 2023) terdapat kenaikan sebesar 0,7%. Hal ini menjadi cambuk buat kita di Kabupaten Jember untuk tetap semangat menurunkan Stunting. Kerjasama berbagai pihak baik koordinator program di lingkup Dinas Kesehatan dan puskesmas maupun lintas sektor termasuk Tim Penggerak PKK di Kabupaten dan Kecamatan lebih ditingkatkan kembali untuk mengatasi permasalahan ini.
Dalam Kegiatan ini Dinas Kesehatan Kabupaten Jember membahas program Bunda Anak Impian (BUAIAN) Pendampingan Bumil KEK dalam Pencegahan Stunting dan program Inovasi Dinas Kesehatan Kabupaten Jember SEBAR CINTAKU BESTI (SEdekah BAReng Cegah INdikasi BaliTA dan Bumil KUrang gizi dan Berisiko Tinggi) yang bertujuan agar ibu hamil dapat melahirkan bayi normal dan tidak berisiko stunting. Lokus pendampingan bumil KEK Tahun 2025 ada di 13 wilayah Puskesmas Gumukmas, Tanggul, Bangsalsari, Rambipuji, Panti, Ajung, Kaliwates, Arjasa, Mumbulsari, Jelbuk, Ledokombo, Sukowono, Sumberjambe. Teknik penapisan/ pemilihan ibu hamil KEK dan atau Anemia ditentukan oleh tenaga kesehatan yaitu bidan dan tenaga gizi yaitu dengan kriteria Ibu Hamil terskrining dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm dengan anemia atau tanpa anemia. Ibu hamil yang didampingi juga diprioritaskan untuk mendapatkan PMT Program. Selama masa pendampingan, kader bertugas memberikan motivasi kepada ibu hamil untuk selalu makan makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang, rutin ke Posyandu serta rutin memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan, selain itu kader juga memberikan informasi dan edukasi baik kepada ibu hamil, suami, keluarga dan lingkungannya untuk memeriksakan kehamilan dan menyarankan untuk melakukan persalinannya ke tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, sehingga ibu melahirkan dengan selamat demikian juga bayinya. Program ini diharapkan menjadi satu upaya untuk menurunkan Stunting di Kabupaten Jember melalui kegiatan skrining kesehatan ibu Hamil KEK dengan mengoptimalkan peran pendampingan kader selama 6 bulan.