Oleh : KEL. SUMBERSARI

GERAKAN JEMBER MENGAJI DI KELURAHAN SUMBERSARI DENGAN TEMA KEISTIMEWAAN PUASA 1 MUHARRAM ATAU 1 SURO

Gerakan jember mengaji ini diikuti oleh Ustadah Zulfa, Ustadah Musrifah, dan Ibu- ibu Kelompok Belajar Mengaji Zahratul Jannah

Bagikan Via :
Image

GERAKAN JEMBER MENGAJI DI KELURAHAN SUMBERSARI DENGAN TEMA KEISTIMEWAAN PUASA 1 MUHARRAM ATAU 1 SURO

Seperti biasa acara ini dimulai dengan mengaji, sema'an yang di pimpin oleh Ustadah Musrifah setelah itu semua diberi materi pembelajaran tentang tajuid agar tidak salah dalam membaca al-qur'an.

Mengaji kali ini dengan tema Keistimewaan puasa 1 Muharrah atau 1 Suro, disampaikan oleh Ustadah Zulfa, dimana dengan diadakannya gerakan jember mengaji ini kita semua bisa lebih dekat mengenal ALLAH swt.

Puasa 1 Muharram, atau yang dikenal dengan sebutan Puasa 1 Suro di kalangan masyarakat Jawa, memiliki keistimewaan dan makna spiritual yang mendalam. Berikut adalah beberapa keistimewaan dan makna dari puasa tersebut :

1 Muharram merupakan hari pertama dalam kalender Hijriyah, menandai dimulainya tahun baru Islam. Menjalankan puasa pada hari ini merupakan salah satu cara umat Islam untuk menyambut tahun baru dengan penuh kebersihan hati dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Puasa pada tanggal 1 Muharram merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesalehan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, umat Islam diingatkan untuk senantiasa menjaga perilaku dan pikiran yang positif.

Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa puasa di bulan Muharram, khususnya pada hari Asyura (10 Muharram), memiliki keutamaan untuk menghapus dosa-dosa kecil setahun yang lalu. Meskipun puasa 1 Muharram tidak sepopuler puasa Asyura, namun tetap memiliki nilai yang sangat baik di sisi Allah SWT.

Puasa merupakan salah satu ibadah yang sangat efektif untuk melatih kesabaran dan ketabahan. Dengan menjalankan puasa 1 Muharram, umat Islam diajak untuk merenungkan pentingnya kesabaran dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dalam kehidupan.

Puasa memiliki efek menenangkan jiwa. Dalam suasana yang khusyuk dan penuh kedamaian, umat Islam dapat merenung dan bermuhasabah, mengevaluasi diri dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun yang baru.

Meskipun tidak ada kewajiban khusus dari Rasulullah SAW untuk berpuasa pada 1 Muharram, namun beliau sangat menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amal kebaikan di bulan Muharram, termasuk puasa. Dengan mengikuti anjuran ini, umat Islam menunjukkan ketaatan dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.

Dengan memahami keistimewaan puasa 1 Muharram, diharapkan umat Islam dapat lebih termotivasi untuk menjalankannya, serta mengambil hikmah dan manfaat dari ibadah tersebut. Selain puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan lainnya seperti sedekah, shalat sunnah, dan dzikir di bulan Muharram.